Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Kelakuan Biker Pas Ditilang, Rusak Motor Sampai Ada Yang Kesurupan Wok Woww

Setiap pengendara baik itu kendaraan beroda empat ataupun motor wajib melengkapi diri dengan Surat Izin Mengemudi (SIM) dan juga Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Tak cuma itu perlengkapan keselamatan pun harus digunakan. Untuk pengemudi kendaraan beroda empat misalnya, diwajibkan menggunakan sabuk pengaman sedangkan pemotor harus menggunakan helm bersertifikat SNI kalau tidak mau ditilang.

Kelakuan Biker Pas Ditilang, Rusak Motor Sampai Ada Yang Kesurupan Wok Woww


Meski sering diingatkan untuk menggunakan perlengkapan keselamatan lengkap, tak jarang pengemudi yang masih suka melanggar. Tapi pelanggar tersebut kebanyakan tidak mau mendapatkan konsekuensi atas pelanggaran yang dilakukannya.

Ada yang merusak motornya sendiri, akal-akalan kesurupan, ngamuk, dan juga melaksanakan sederet agresi lain.

1. 'Ngambek' Saat Ditilang, Bikers Amuk Honda Scoopy Miliknya

Seorang pengendara sepeda motor meluapkan emosinya dengan merusak kendaraannya sendiri. Dia tidak terima karena ditilang oleh polisi.

Dalam video yang beredar di media sosial, laki-laki berkaus putih tersebut tampak sangat emosi merusak motor Honda Scoopy berkelir merah tersebut. Motor dibanting-banting dan bodi motornya hingga dicopot.

"Ini sudah kami tindak, yang bersangkutan tidak mempunyai SIM dan tidak bawa surat-surat. Kita amankan, kita tilang, namun yang bersangkutan tidak bersedia dan merusak kendaraan sendiri. Pelanggarannya, yang bersangkutan tidak mengenakan helm depan-belakang," kata petugas yang merekam.

Menurut Kasat Lantas Polres Tangsel AKP Lalu Hedwin, insiden ini terjadi di BSD, Tangerang. Pengendara Honda Scoopy tersebut melanggar hukum kemudian lintas dengan melawan arus.

"Anggota berusaha memberhentikan pelanggar yang berusaha melawan arus karena menghindari petugas yang sedang melaksanakan pengaturan kemudian lintas di putaran Pasar Modern BSD," terang AKP Lalu Hedwin kepada detikcom, Kamis (7/2/2019).

Di awal video, tampak serpihan bodi samping Honda Scoopy tersebut sudah terlepas diamuk laki-laki berkaus putih itu. Tak cukup membanting-banting motornya, serpihan bodi motor dirusak dengan dilepas paksa. Belum cukup juga, laki-laki itu mengambil kerikil dan menghantam motor tersebut.

Sementara petugas polisi terlihat tidak terpengaruh amukan pelanggar tersebut. Petugas pun tetap menilangnya.

Duh, Mas, sayang banget kan motornya rusak begitu. Ruginya jadi dua kali deh. Sudah tetap ditilang, motor harus diperbaiki lagi. Belum lagi kalau timbul kecelakaan karena melawan arus dan mencederai kepala karena tak menggunakan helm. Jangan ya ditiru ya Otolovers!

2. Pemotor Pura-pura Kesurupan Agar Tidak Ditilang Polisi

Pemotor di Bengkulu bikin heboh. Saat hendak ditilang polisi, ia akal-akalan kesurupan! Cerita bermula dikala pemotor itu melintas di Simpang Sidomulyo, Bengkulu. Karena tak ada spion di motornya, polisi memberhentikannya sembari menanyakan kelengkapan dokumen.

Berdasarkan video yang dilihat detikcom dari akun Instagram Ditlantas Polda Bengkulu, pemotor tersebut duduk di atas motor berwarna putih. Dia menundukkan kepalanya sambil mengucapkan kata-kata yang tidak cukup jelas.

"Diberhentikan oleh petugas, kemudian diberitahu kesalahannya, dimintai surat-surat. Pelanggar tidak punya SIM dan STNK katanya hilang," ujar Kabid Humas Polda Bengkulu AKBP Sudarno, Jumat (18/5/2018).

Usai ditanya oleh polisi, pemotor yang diketahui berjulukan Iwan itu tiba-tiba saja menangis. Berlagak menyerupai kesurupan, ia lantas mencabut selang motornya.

"Dia mencabut selang bensin motornya hingga habis bensin katanya supaya tidak di angkut. Kemudian anggota meminta pemberian kendaraan double cabin untuk mengangkut, yang bersangkutan mulai akal-akalan kesurupan," terang Sudarno.

Beberapa kali pemotor tersebut terlihat berteriak kepada polisi, layaknya orang yang sedang kesurupan. "Bersumpah demi langit dan bumi," teriak pemotor tersebut.

"Kenapa kau nangis? Kok malah kesurupan? Kau puasa" tanya polisi di dalam video.

Rupanya, apa yang dilakukan oleh pemotor tersebut bukanlah kesurupan sungguhan. Dia hanya berpura-pura supaya polisi tak jadi menilangnya.

"Hahaha kocak. Kelakuan pelanggar akal-akalan kesurupan dikala ditangkap," tulis keterangan di unggahan video Instagram lantas_poldabengkulu.

Setelah itu, seorang polisi mendekatinya dan memegang kepala. Polisi itu menasehati supaya pemotor tersebut tak perlu berpura-pura kesurupan dan mematuhi peraturan berlalu lintas. Si pemotor itu tampak menangis tersedu-sedu di atas motornya.

"Astaghfirullah. Istighfar kau. Jangan menangis. Jangan akal-akalan kesurupan lagi," ujar polisi itu.

3. Kids Zaman Now Pura-pura Motor Rusak untuk Hindari Tilang

Ada-ada saja kelakuan dua bocah Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Jembrana, Bali, ini. Saat berkendara di jalan raya di tengah persawahan, keduanya melihat dua petugas polisi tengah berjaga mengatur kemudian lintas.

Sadar belum mempunyai SIM dan tak menggunakan helm, keduanya pun turun dari motor dan mendorongnya dikala mendekati petugas polisi. mereka berpura-pura motornya rusak, berharap tak diberhentikan dan ditilang.

"Sepedanya rusak Pak," ucap anak yang menyetir motor dikala mendekat ke dua petugas polisi tersebut menyerupai dilihat dari akun Instagram Polantasindonesia.

Curiga, Pak Polisi berpangkat Briptu tersebut ingin tau meminta mencoba menyalakan motor yang dibawa kedua anak tersebut.

"Boleh saya coba?" ucap Pak Polisi

"Aduh Pak jangan," jawab si anak impulsif dengan mimik gelagapan.

Begitu di-starter sendiri oleh polisi, rupanya motornya sanggup hidup dengan normal. "Ini tertangkap tangan bohong," kata Pak Polisi.

"Tadi memang rusak Pak," jawab si anak.

Tak mau berpanjang lebar, petugas polisi tersebut eksklusif mengeluarkan surat tilang.

"Adik-adik masih SMP. Diberikan pendidikan perihal bagaimana berlalu lintas, tapi adik-adik belum cukup umur, karena surat-surat tidak ada, ditindak sesuai hukum yang berlaku, tolong sampaikan ke orang tua," ujar Pak Polisi.

4. Masuk Jalur Busway, Pemotor Ini Malah Galak Saat Ditilang

Melintas di jalur busway memang tidak diperbolehkan. Bahkan tak segan-segan pihak kepolisian akan melaksanakan penilangan.

Namun perilaku pemotor yang satu ini jangan ditiru ya Sudah salah masuk ke jalur busway namun ia seakan tidak diterima kalau ditilang.

Kejadian tersebut terekam dan diunggah oleh akun Twitter TMCPoldaMetro.

"Perilaku jelek pengguna jalan menyerupai ini tidak perlu ditiru. Mari kita sama-sama tertib berlalulintas demi keselamatan bersama," begitu tulis akun TMCPoldaMetro mengilustrasikan insiden yang direkamnya.

"Jelas-jelas masuk busway, ini motornya, mohon ijin komandan, mohon ijin senior ia melanggar ia salah ia nanyain seprint (Surat perintah), jelas-jelas kita benar ini orangnya," ungkap salah seorang petugas yang merekam insiden tersebut.

Si pemotor terlihat sedang memfoto-foto surat perintah penilangan dan sambil juga merekam acara petugas yang sedang menilang dirinya.

"Dia mau ngerekam saya, ia merasa orang besar lengan berkuasa dan ia punya negara," begitu kata si petugas lagi.

Namun si pemotor galak ini masih terus mengelak tak terima karena ia merasa pihak kepolisian menilangnya tanpa adanya surat perintah.

"Bukan merasa orang besar lengan berkuasa pak, tapi nggak pake seprint saya minta surat kiprah nggak dikasih, gres dikasih kan," jawab si pemotor itu.

"Ini terang hingga 11 September," terang petugas kepolisian lagi.

Postingan tersebut juga cukup ramai mengundang komentar dari netizen.

"Nggak usah pake surat mah kalo ngelanggar ya salah bro. Ga usah ngotot," balas salah satu warganet di postingan itu.

"Itu kiprah keseharian polisi. Masa pas ngejar pencopet, si pencopet nanya surat kiprah juga," tulis warganet lain dikala membalas postingan itu.

5. Pemotor Ini Rusak Motornya Karena Tak Terima Ditilang

Sudah salah tetap ngotot. Begitulah yang dilakukan oleh pemotor ini. Pengendara motor ini mengamuk dan merusak motornya sendiri karena tak terima ketika akan ditilang polisi.

Berdasarkan video yang diperoleh detikcom, insiden tersebut terjadi pada Senin (14/8/2017) sekitar pukul 09.00 WIB di Jalan Mayjen DI Panjaitan, Cipinang, Jakarta Timur. Dua pengendara motor yang berboncengan itu bersitegang dengan petugas karena tidak terima dikala motornya hendak dibawa.

Dalam video itu, pengendara yang tak terima ditilang mencoba menghalangi petugas dengan cara menarik serpihan belakang motor. Bahkan pengendara itu pun mengancam akan membakar motornya. Tarik-menarik antara petugas dan pengendara itu terjadi di tengah trotoar jalur cepat yang diperuntukkan bagi kendaraan roda empat dari arah Tanjung Priok menuju Cawang.

"Saya baik-baik Pak, tapi Bapak suaranya yang biasa aja ya," ujar pengendara sambil menunjuk-nunjuk ke petugas.

"Saya baik-baik ya. Heh... kau yang biasa," jawab petugas.

"Jangan bilang baik-baik Bapak, katanya mana suratnya, saya kasih suratnya Bapak suaranya biasa aja," ujar si pengendara dengan nada bunyi meninggi.

Karena geram akan perdebatan yang tak kunjung usai, seorang teman yang membonceng itu justru merusak motornya dengan mencopot serpihan bodi motor sebelah kanan.

"Nah nggak apa-apa terus lanjut," celetuk petugas dikala melihat sepeda motor itu dirusak.

Ketegangan terus berlanjut. Pengendara motor itu mencoba kembali membangunkan motornya yang sebelumnya terbaring akhir tarik-menarik dengan petugas.

"Motor tidak ada suratnya kok," kata petugas.

"Bukan nggak ada suratnya, sudah terang ada suratnya, cuma mati," jawab pengendara.

"Tunjukkan BPKB kau kalau ada suratnya, besok di kantor," kata petugas.

"Masak saya bawa BPKB-nya," jawab pengendara.

"Ya besok di kantorlah," kata petugas.

"Nggak ada orang bawa motor sambil bawa BPKB," jawab pengendara.

Pengendara itu mencoba mendorong motornya, namun tampak seorang petugas yang berupaya memegang menghalau supaya tidak kabur.

"Awas kau Pak hah...," berontak pengendara sambil menyikut petugas.

"Kau sudah nonjok ya, ayo pukul, ayo pukul," ujar petugas.

Karena kesal, pengendara itu pun eksklusif menendang motornya hingga terjatuh dikala dibawa petugas. Dia masih menendang motor itu dan menginjak-injak motor sendiri untuk meluapkan kekesalannya, namun petugas hanya melihat ulah pengendara motor tersebut. Setelah puas mengamuk dengan motornya, kesudahannya petugas membawa motor itu ke kantor Satwil Lantas Jakarta Timur.
Saat dimintai konfirmasi secara terpisah, Kasat Lantas Jakarta Timur AKBP Sutimin membenarkan insiden tersebut. Bukan tanpa sebab, pengendara itu ditindak karena menerobos jalur cepat dikala melaju di Jl Mayjen DI Panjaitan dari arah Tanjung Priok menuju Cawang. Pengendara motor itu juga nekat memutar balik dengan cara menyeberangi trotoar yang berada di jalur cepat.

"Petugas di lapangan tetap sabar dan humanis, tapi sehabis dilakukan investigasi ternyata TNKB motor itu mati 5 tahun dan si pengendara tidak mempunyai SIM. Dan pada dikala akan dibawa ke kantor, ia menolaknya,"

6. Ditilang, Pengendara Ini Malah Tunjukkan SIM Sinetron 'Anak Jalanan'


Ada insiden lucu sekaligus miris yang terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan. Seperti terlihat pada postingan instagram akun polisi_indonesia yang mengunggah sebuah foto dikala polisi menilang seseorang.


Anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Makassar, Aiptu Guritno menilang seorang pengendara Bentor (Becak Motor) yang mengendarainya melawan arah. Saat dicek kelengkapan surat-suratnya si pelanggar malah menawarkan SIM Palsu.

SIM Palsu tersebut atas nama Boy dan foto yang terpampang merupakan seorang pemain sinetron 'Anak Jalanan', Steffan William yang beralamat di Jl.Bungur, Jakarta Timur dan berprofesi sebagai artis.

Di serpihan atas terdapat foto cover sinetron anak Jalanan, berbeda dengan SIM pada umumnya.

Entah si pengendara memang penggemar sinetron tersebut atau bukan. Berbagai komentar pun muncul kebanyakan menertawakan insiden tersebut di kolom komentar.

7. Video Ibu-ibu yang Protes Akibat Ditilang Pakai Helm Berlabel SNI

Beberapa waktu kemudian ada seorang ibu-ibu yang protes soal helm berlabel SNI (Standar Nasional Indonesia). Ibu yang ditilang polisi itu mempertanyakan soal standar SNI pada helm yang dibelinya.

"Sosialisasi ya benar wajib helm dari dulu. Lalu sama ini mas, helm standar yang harus digunakan yang menyerupai apa? Harus dijelaskan lho. Nanti jangan-jangan helm yang menyerupai ini (sambil menunjuk helm yang dipakai) gak boleh, kalau enggak pabriknya (pabrik helm) aja ditutup lho. Lho yang salah kan bukan kita yang beli," ujar ibu-ibu berjilbab sambil mengenakan helm bogo berwarna hitam.

Kepada seorang bapak-bapak yang kemungkinan petugas kepolisian ia menunjukkan goresan pena SNI di helmnya.

"Ini loh (menunjuk logo di helmnya) ini kan SNI, kan katanya harus SNI (helmnya). Nah kemudian bagaimana kalau begini? Besok kalo saya ketilang enggak mau kalau dipermasalahkan helm. Engga beli dulu (helm) nanti keburu saya beliin helm menyerupai ini (menunjuk helmnya) Cuma ga boleh, buang-buang duit," ungkapnya dalam bahasa Jawa yang kental.

"Nah kalau besok enggak pakai helm? Kalau belum saya belikan (helm)? Saya kan beli (helm) kalau sudah ditilang jadi kalau saya udah di pengadilan gres mau beli makanya kan saya menanyakan helm yang boleh, jadi helm yang boleh itu yang menyerupai apa sih pak? (sambil membuka surat tilang). Eeealah hheheh engga mimpi apa-apa sih pak kan saya tidak merasa bersalah. Tidak melanggar lampu kemudian lintas, motor saya standar semua, saya pakai helm," ungkapnya lagi.

Dia juga menyayangkan soal razia yang dilakukan petugas di pagi hari dikala orangtua berangkat mengantar anak ke sekolah.

"Nah kalau operasi ini loh yang disayangkan kalau pagi hari dikala (anak-anak berangkat) sekolah. Nah yang anak Sekolah Menengan Atas tadi, (ibunya) nganterin anaknya tadi eksklusif ngebut kan, eksklusif kenceng kan? Nah kalau ngebut itu malah jadi risiko kecelakaan lebih tinggi kan.. maksudnya (anak tadi) mau nyamperin, ia juga lengkap (pakai helm) cuma adiknya engga bawa helm. Sama menyerupai anakku gres kelas 5 SD lagi pula anaknya kecil kalau anaknya besar juga saya suruh pakai helm. Orangnya aja masih kecil banget kok," ujarnya.

Tapi meski begitu ibu ini tidak mempermasalahkan surat tilang tersebut, tapi ia tetap meminta adanya sosialisasi soal helm ini ke sekolah.

"Tapi ya enggak apa-apa juga sih demi kebaikan juga ga problem tapi seharusnya kasih sosialisasi. Minimalnya ke sekolahan pak, tiba ke sekolahan, polisi ke sekolah ngomong besok disuruh bawa helm. Kalau orangtua kan istilahnya menyepelekan, kalau anak yang minta (helm) kan niscaya dibelikan, ya kan Pak? Kalau orang tuanya kesini kan apa enggak kepikiran? Kalau anak sudah disosialisasikan oleh polisi di sekolahan kan niscaya dibelikan (helm)," ujarnya.

8. Ibu Ini Ditilang Polisi Karena Boncengkan Anaknya Pakai 'Helm Ember'

Hal ini terjadi pada Jumat (20/5/2016), seorang oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemkab Cianjur, Jawa Barat ngotot tak mau mendapatkan surat tilang yang akan diberikan polisi kemudian lintas yang menghentikan kendaraannya dikala menggelar Operasi Patuh Lodaya.

"Anggota kami laporan ia kena semprot seorang PNS yang berdinas di Pemkab Cianjur. Dia ngakunya tak bersalah, padahal anggota terang melihat ia membonceng putranya yang tidak pakai helm, selain itu ia membawa baskom besar terang itu berbahaya bagi keselamatannya," kisah Kasatlantas Polres Cianjur AKP Erik Bangun Prakasa.

Menurut Erik, petugasnya kemudian mengeluarkan surat tilang dan tetap menilang oknum PNS tersebut. Dengan wajah bersungut-sungut oknum tersebut mengambil surat tilang dengan tetap membiarkan anak yang diboncengnya 'berhelmkan' ember.
Saat itu Polres Cianjur tengah menggelar Operasi Patuh Lodaya. Selain penggunaan helm, operasi ini juga menjaring pengguna knalpot bising dan pencopotan stiker TNI/Polri.