Cegah Kendaraan Beroda Empat Overheat Sebelum Tempuh Perjalanan Jauh
Menempuh perjalanan jauh tidak hanya butuh fisik pengemudi yang prima, tetapi kesehatan mesin kendaraan beroda empat pun perlu dijaga. Dalam perjalanan niscaya bertemu dengan kemacetan dan cuaca panas yang sanggup mempengaruhi suhu mesin akhir dipaksa bekerja terus menerus, salah satu momok yang menyebalkan kala kendaraan harus berhadapan dengan duduk perkara overheat.
Biasanya duduk perkara overheat ditemukan pada kendaraan beroda empat keluaran lama, namun tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada kendaraan baru, walhasil kendaraan beroda empat sanggup mogok di jalan.
"Pastikan sistem pendinginan mesinnya oke. Seperti kondisi air radiator, jika kurang ditambahkan di reservoirnya (tabung cadangan). Terus pastikan tutup radiator terpasang tepat dan tidak ada kebocoran air radiator," ungkap Technical Service Executive Coordinator PT ADM Anjar Rosjadi
"Pastikan juga cooling fan motor bekerja dengan baik," sambung Anjar. Namun bila pemilik kendaraan beroda empat tidak apik dalam perawatan, ada beberapa hal yang jadi penyebab overheat .
"Dengan servis terencana itu sanggup terpantau kondisi mobil. Tapi jika tidak melaksanakan servis, overheat pada kendaraan beroda empat biasanya ada kebocoran pada sirip radiator atau di waterpump-nya," buka Service Head Auto2000 Krida Rudi Ganefia di Cilandak.
Rudi menjelaskan hal ini biasanya terjadi korosi pada kisi-kisi radiator. Radiator diisi oleh air selain air radiator (coolant) untuk tipe kendaraan beroda empat keluaran baru.
"Pertama harus dilihat dulu air radiator nya, kendaraan beroda empat kini kan harus pakai coolant tidak disarankan air biasa, jika ketika diisi ulang tapi banyak, itu kemungkinan ada kebocoran sehingga harus dicek pakai radiator tester," ungkap Rudi.
Akhirnya dengan kebocoran ini, coolant menjadi terbuang sehingga tidak cukup untuk mendinginkan suhu mesin kendaraan.
Rudi menyampaikan penyebab terjadinya overheat juga sanggup terjadi pada kerja motor fan yang tidak optimal. Kipas yang mati ini sanggup menciptakan suhu mesin cepat meninggi.
"Misalnya putarannya itu tidak rata agak goyang, kedua jika kilometernya sudah mencapai 80 ribu hingga 100 ribu kilometer harus dicek benar-benar apakah berfungsi atau tidak, tanda suaranya jika mau mati itu akan bunyi kasar," kata Rudi.