Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Pabrikan Oli Wanti-Wanti Motor Kendaraan Listrik

Pabrikan Oli Wanti-Wanti Motor Kendaraan Listrik, Pemerintah Indonesia terus menggenjot lahirnya kendaraan listrik di Tanah Air, bahkan ditargetkan 20 persen populasi kendaraan listrik hadir di tahun 2025. Keuntungan kendaraan listrik salah satunya yaitu tidak perlu repot-repot melaksanakan perawatan berkala, salah satunya yaitu pergantian oli. Melihat hal tersebut PT Total Oil Indonesia selaku produsen oli di Tanah Air mengaku tengah mempersiapkan diri untuk menyambut kala kendaraan listrik.

Pabrikan Oli Wanti-Wanti Motor Kendaraan Listrik
                                                            gambar hanya pemanis content
"Kita sama-sama tahu bahwa tahun 2040 populasi kendaraan listrik sekitar 20 persen, bahkan sanggup lebih cepat dari itu. Kami juga sudah mewanti-wanti akan hal ini," ujar Managing Director PT Total Oil Indonesia Franck Giraud di sela-sela peluncuran oli kendaraan beroda empat LCGC di Ecology Bistro Kemang, Jakarta Selatan.

Lebih lanjut kata Franck, dikala ini pihaknya sudah selangkah lebih maju dengan pengembangan penggunaan pelumas di kendaraan listrik. Memang dalam hal ini tidak memakai oli secara berkala, masih ada bab motor listrik yang harus memakai pelumas.
"Sebagai informasi Total grup sendiri sebetulnya sudah mempunyai Total Electric Vehicle (EV) Fluid yang diluncurkan kemarin di bulan November 2018," kata Franck.

"Dan kami menjadi satu-satunya yang sanggup menyediakan produk ini. Kami menyebutnya Total Quartz EV Fluid," ujar Franck.

Melirik dalam situs resmi Total disebutkan bahwa cairan tersebut untuk melindungi banyak sekali bab mekanis dari powertrain gres di kendaraan listrik.
Berupa pelumasan standar yang menjaga sistem tetap beroperasi untuk menghindari keausan, oksidasi, dan korosi. Mereka juga menunjukkan sifat ukiran optimal yang dibutuhkan untuk pemindahan gigi yang mulus pada kendaraan hybrid.

"Saat ini produknya belum ada di Indonesia, alasannya yaitu demand-nya belum ada. Ini sebagai citra bahwa Total sendiri sudah siap dengan kendaraan masa depan yang akan datang," pungkas Franck.