Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Teori Perbandingan Udara Dan Materi Bakar Pada Kendaraan ( Perbandingan Teoritis, Kurus Dan Gemuk )

Untuk menghasilkan tenaga yang maksimal pada mesin, maka harus terjadi pembakaran yang tepat pada ruang bakar. Sedangkan pembakaran tepat hanya terjadi bila gabungan udara dan materi bakar yang masuk ke dalam ruang bakar sesuai dengan nilai standart pada mesin.

Perbandingan udara – materi bakar secara teoritis yaitu perbandingan berat udara didalam gabungan udara-bahan bakar dengan berat materi bakar, bila sejumlah octane terbakar tepat akan bercampur dengan oksigen di udara, dengan perbandingan menyerupai yang ditunjukan disebelah kiri tanda panah persamaan kimia dibawah untuk menghasilkan energi, hasil reaksi ini (disamping energi) ialah gas CO2 dan air, dengan perbandingan menyerupai yang ditunjukan disebelah kanan tanda panah.




Untuk memperoleh hasil diatas, bila 1 gram octane dibakar diharapkan 15 gram udara, dengan demikian ”perbandinganudara-bahan bakar secara teoritis” yaitu perbandingan udara terhadap materi bakar untuk memperoleh pembakaran yang sempurna, akan tetapi, bensin yang dipakai kendaraan beroda empat yaitu bukan oktan murni melainkan gabungan oktan dan hydrocarbon lainnya, lantaran itu perbandingan udara-bahan bakar teoritis biasanya lebih rendah dari 15 : yaitu antara 14,4 hingga 15 (perbandingan 15 artinya 15 :1)


Perbandingan udara-bahan bakar secara teoritis memiliki peranan penting dalam memahami bagaimana gabungan terbakar, bila perbandingan suatu gabungan lebih rendahdaripada perbandingan teoritis (misalnya 10:1) gabungan akan menjadi terlalu gemuk dan pembakaran yang terjadi kekurangan oksigen



Sebaliknya, bila perbandingan  gabungan lebih tinggi daripada perbandingan teoritis (misalnya 20:1) gabungan akan menjadi terlalu kurus dan oksigen didalam pembakaran terlalu banyak.



Gas CO dihasilkan oleh pembakaran yang tidak tepat lantaran kekurangan oksigen (misalnya gabungan yang terlalu gemuk) secara teoritis, tidak terbentuk CO bila terdapat oksigen yang melebihi gabungan teoritis (campuran menjadi terlalu kurus), tetapi kenyataannya CO juga dihasilkan pada saat  gabungan kurus, untuk itu ada tiga alasan :

1.Pada oksida selanjutnya CO menjelma CO2



Akan tetapi reaksi diatas lambat dan tidak
sanggup merubah seluruh sisa CO menjadi CO2 lantaran itu pada gabungan yang kurus sekalipun  masih menghasilkan CO.

2. Pembakaran yang tidak merata disebabkan tidak meratanya distribusi materi bakar didalam ruang bakar.

3.Temperatur disekeliling selinder rendah, sehingga cenderung ”quenching” artinya temperatur terlalu rendah untuk terjadinya pembakaran, sehingga api tidak sanggup mencapai tempat ini didalam selinder.

Setelah busi meloncatkan api, selanjutnya api menjalar melalui ruang bakar hingga mencapai dinding selinder dibawah permukaan kepal silinder, dibawah permukaan katup dan diatas piston, pada tempat ini temperatur tiba-tiba turun sehingga nyala menjadi padam atau terjadi quenching karen aterjadi penyebaran panas sebelum mencapai dinding dan lain-lain, lantaran itu tempat tersebut disebut ”daerah quenching”, sisa materi bakar yang belum terbakar pada tempat quenching ini dibuang pada dikala langkah buang.


Konsentrasi (perbandingan volumetrik) dari CO didalam gas buang pada umumnya ditentukan oleh perbandingan udara – materi bakar, pada diagram dibawah ditunjukan perubahan konsentrasi terhadap perubahan perbandingan materi bakar udara, vampuran yang semakin kurus menghasilkan konsentrasi CO semakin rendah.


Post a Comment for "Teori Perbandingan Udara Dan Materi Bakar Pada Kendaraan ( Perbandingan Teoritis, Kurus Dan Gemuk )"