Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Melirik Jejak Sienta 3 Tahun Mengaspal Di Indonesia

Pertama kali tiba ke Indonesia tahun 2016, Sienta cukup diperhitungkan di mobil-mobil segmen MPV. Sienta mengisi MPV bersama dengan kompetitor utamanya Honda Freed. Sienta memang mempunyai bentuk yang seolah-olah dengan Freed. Ditambah lagi pintu Sienta di baris kedua pun sudah mengusung elektrik, sehingga dapat dioperasikan secara otomatis seolah-olah dengan Freed. Untuk model baru, penjualan Sienta cukup lumayan. 

Melirik Jejak Sienta 3 Tahun Mengaspal Di Indonesia


Tahun pertama Sienta berbuah manis. Mengutip data penjualan wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Sienta bisa membukukan 17.931 unit.

Di tahun yang sama, sang pesaing Freed justru sedang mengalami turunnya penjualan. Freed yang biasa menjual belasan ribu, harus puas menjual ratusan unit saja dikala Sienta datang.

Sebagai catatan, Freed tiba terlebih dahulu. MPV 7 penumpang Honda itu mulai mengaspal semenjak 2009, tujuh tahun sebelum Sienta lahir. Hadirnya Sienta di tengah seretnya penjualan Freed seolah menjadi angin segar di segmen MPV.

Kejayaan Sienta hanya dirasakan Toyota pada tahun pertamanya saja. Tahun kedua, penjualan Sienta mulai turun menjadi 14.968 unit dalam waktu satu tahun.

Masuk tahun 2018, Sienta makin ngedrop. Toyota hanya melepas 5.113 unit Sienta tahun kemarin. Meski begitu, Toyota menegaskan masih akan menjual Sienta di Tanah Air.

"Karena prediksi kita pertama pembeli Sienta itu banyak juga pembeli kendaraan beroda empat pertama dan kedua. Ternyata pembeli kendaraan beroda empat pertama prefer ke Avanza. Kaprikornus kini kita harus me-review positioning-nya. Tapi itu tidak ada problem toh Toyota Toyota juga. Kaprikornus Sienta nanti diarahkan untuk kendaraan beroda empat perhiasan atau kendaraan beroda empat pengganti," terperinci Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmy beberapa waktu lalu.

Post a Comment for "Melirik Jejak Sienta 3 Tahun Mengaspal Di Indonesia"